Klik NTB - Berita Indonesia Hari Ini | Untuk Pemasangan Iklan Hubungi 081915618200

‘Save Keris’ Trending, Fadli Zon Tengarai Ada Narasi Adu Domba

Mengangkat Kembali “Pamor” Tenun Jawa Barat, Mungkinkah?
Agustus 21, 2020
PANDI: Ratusan Aksara Nusantara Akan Digitalkan
Agustus 21, 2020

Klik NTB  – Tagar Save Keris melejit di Twitter dan masuk jajaran trending di Indonesia. Politikus sekaligus pemerhati keris, Fadli Zon, mencium gelagat adu domba dalam tagar itu.

Sejak pagi hingga siang, Selasa (4/8/2020) hari ini, tagar itu dipakai banyak akun. Hingga berita ini ditulis. Sudah ada 4.446 cuitan yang memakai tagar itu.

Cuitan bertanda #SaveKeris menyertakan video berisi kegiatan pemusnahan keris-keris. Dalam video itu, sejumlah pria terlihat membawa seember keris dan mematahkan keris dengan gerinda.

Banyak cuitan yang menyatakan ketidakterimaan atas peristiwa di video itu. Mereka menyatakan keris adalah budaya nenek moyang, dan pemusnahan keris adalah pelecehan terhadap budaya Indonesia.

Tak butuh waktu lama, detikcom menemukan video itu bukanlah rekaman peristiwa baru, melainkan peristiwa yang terjadi dua tahun lalu.

Video itu terlacak di akun YouTube Rumah Terapi Yasmina, judulnya ‘Pemusnahan jimat jimat oleh Team ruqyah Al Anshor(2)’, diunggah 11 September 2018. Lokasinya ada di Kemiling Permai, Lampung. Keris-keris itu dimusnahkan lantaran dianggap keramat dan bisa menjerumuskan kepada kesyirikan. Pemilik keris dinyatakan ikhlas dengan pemusnahan benda itu.

“Kalau dari narasi yang dibaca, kelihatannya ada adu domba membenturkan budaya dengan Islam. Ini tidak benar,” kata Fadli Zon saat dimintai tanggapan oleh detikcom, Selasa (4/8/2020).

Fadli Zon adalah Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI). Dia menegaskan, anggapan bahwa keris adalah barang klenik adalah anggapan yang salah. Yang benar, keris adalah budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) pada 2008. Sebelumnya, pada 2005, UNESCO mengukuhkan keris Indonesia sebagai warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia.

“Keris tidak bisa diperbenturkan dengan agama. Walisongo saja penyebar agama memiliki keris. Dalam peperangan yang menggunakan simbol Islam, pahlawan dulu juga memakai keris, misal Pangeran Diponegoro pakai keris, Tuanku Imam Bonjol pakai keris, dan Teuku Umar juga pakai keris,” kata Fadli Zon.

Politikus Gerindra ini mengimbau agar semua pihak tidak membenturkan keris dengan agama tertentu. Keris telah ada di banyak budaya, tidak hanya Jawa, namun juga Sumatera, Kalimantan Sulawesi, Malaysia, Thailand Selatan, dan Mindanao Filipina.

“Kalau kita lihat, pedangnya Nabi Muhammad dan para sahabat Nabi itu luar biasa indahnya. Bahkan saya sering ngomong kepada teman-teman yang menyukai keris, kalau kita berandai-andai, saya yakin para sahabat atau bahkan Nabi Muhammad kalau sempat ke Tanah Jawa di masa ketika sudah ada keris, mungkin beliau juga akan mempunyai keris yang luar biasa,” kata Fadli Zon.

Pasang Iklan