Klik NTB - Berita Indonesia Hari Ini | Untuk Pemasangan Iklan Hubungi 081915618200

Nuansa Keindahan Situs Cagar Budaya Makam Kesultanan Bima

Majlis Hubbul Musthofa Wakili Desa Danger Lomba Hadroh Sepulau Lombok
Oktober 20, 2020
Miq Ayoq : Program Penataan Kawasan Wisata Ekas belum ada Sosialiasi
Juni 27, 2021

Klikntb.com, Kabupaten Bima – Nuansa Situs Cagar Budaya Pemakaman  para Sultan Bima dan para petinggi kerajaan   di wilayah Pegunungan Dana Traha Kota Bima, kini menjadi lokasi wisata sejarah yang memiliki daya tarik bagi para pengunjung.

Dilokasi Pegunungan Dana Traha yang terletak diatas ketinggian sekitar 50 Meter dari permukaan Laut ini, terdapat puluhan makam sejarah, yang terdiri dari 5 Makam Sultan yang telah dinobatkan, dan 16 Makam para Prajurit dan Petinggi kesultanan Bima.

Penjaga Makam, Syamsuddin menyebutkan, ke-5 Sultan Bima yang dimakamkan di lokasi tersebut diantaranya, Makam Sultan Pertama Abdul Kahir 1 atau La Ka’i, Sultan ke-5 Muhammad Hasannuddin, Sultan ke-9 Muhammad Jalaluddin, Sultan Ke-15 Abdul Kahir 2, dan Sultan ke-16 Ferry Zukarnain,  dan selebihnya untuk Makam Sultan lainnya berada di lokasi Pemakaman Tolo Bali dan di Kompleks Masjid Sultan Muhammad Salahuddin yang juga berada di wilayah kota Bima.

” Hampir setiap hari selalu ramai disini mulai sore sampai malam harinya, kalau dilokasi makam tetap kita ijinkan untuk para pengunjung yang berziarah, tapi tetap kita jaga untuk ketentuanya, apalagi mulai kamis sore, malam sampai jumat dan hari libur biasanya banyak pengunjung yang berziarah”. Ungkap Syamsuddin pada Rabu  (10/03).

Zulfiqar, salah seorang pengunjung mengatakan, selain dapat berziarah ke makam tersebut, juga dapat menambah wawasan tentang sejarah dimasa kerajaan hingga peralihan di masa kesultanan Bima, terlebih dengan letak lokasinya yang berada wilayah.

pegunungan ditengah wilayah Kota Bima, bisa dapat langsung menikmati keindahan suasana perkotaan dari berbagai arah, ditambah suasana kesejukan alam disekitarnya, akan memberikan warna wisata baru, sembari menikmati secangkir kopi, yang tersedia pada lesehan kedai minuman yang berada di lokasi tersebut.

“Disini sejuk, tenang, apalagi kalau sore hari harinya bisa langsung melihat suasana sunset dari ketinggian ini, apalagi ada yang jual kopi dan minuman ringan lainnya, jadi tambah nikmat suasananya”. Ungkap Zulfiqar.

Untuk menuju ke puncak lokasi wisata sejarah ini, dapat ditempuh jarak 5 Menit saja dari pusat kota dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat , namun bagi warga yang berada disekitar, biasanya ditempuh dengan berjalan kaki sambil berolahraga, hingga dapat menikmati suasana keindahan senja disore hari bahkan keindahan suasana di malam harinya.(Klik)

Pasang Iklan